TipsTrikSmall

Perintah yang biasa digunakan dalam manajemen direktori antara lain:

mkdir = membuat direktori (make directory)

rmdir = menghapus direktori (remove directory)

rm = menghapus file atau direktori

cd = pindah direktori (change directory)

pwd = melihat direktori aktif (print work directory)

cp = menyalin file atau directori (copy)

mv = memindahkan atau mengganti nama file atau directori (move)

Perizinan file dan direktori dibagi atas 3 macam akses, antara lain :

READ (r). membaca file atau direktori

WRITE (w). menulis dan mencipta file atau direktori

EXECUTE (x). mengakses file atau memasuki direktori

Langkah Pertama Copy terlebih dahulu semua file yang ada di file iso slax yang telah kita download. Kemudian dengan menggunakan text editor bukalah file slax.cfg yang ada pada folder boot.
Dibawah ini merupakan isi dari file slax.cfg beserta penjelasannya:

PROMPT 0
TIMEOUT 90 ‘waktu waiting boot
DEFAULT /boot/vesamenu.c32 ‘posisi filei boot boot
MENU BACKGROUND /boot/eduslax.png ‘posisi gambar boot

‘Posisi Menu
MENU WIDTH 36
MENU MARGIN 0
MENU ROWS 8
MENU HELPMSGROW 14
MENU TIMEOUTROW 22
MENU TABMSGROW 24
MENU CMDLINEROW 24
MENU HSHIFT 40
MENU VSHIFT 2

‘Pengaturan Warna Pada Menu Boot
menu color screen 37;40 #00000000 #00000000 none
menu color border 30;44 #00000000 #00000000 none
menu color title 1;36;44 #00000000 #00000000 none
menu color unsel 37;44 #ff60CA00 #00000000 none
menu color hotkey 1;37;44 #ff60CA00 #00000000 none
menu color sel 7;37;40 #ffffffff #ff60CA00 none
menu color hotsel 1;7;37;40 #ff808080 #ff60CA00 none
menu color scrollbar 30;44 #00000000 #00000000 none

menu color tabmsg 31;40 #aaaaaaaa #00000000 none
menu color cmdmark 1;36;40 #ffff0000 #00000000 none
menu color cmdline 37;40 #aaaaaaaa #00000000 none
menu color pwdborder 30;47 #ffff0000 #00000000 std
menu color pwdheader 31;47 #ffff0000 #00000000 std
menu color pwdentry 30;47 #ffff0000 #00000000 std
menu color timeout_msg 37;40 #aaaaaaaa #00000000 none
menu color timeout 1;37;40 #ffaaaaff #00000000 none
menu color help 37;40 #aaaaaa00 #00000000 none
menu color msg07 37;40 #90ffffff #00000000 std

‘Isi Menu Boot
LABEL xconf
MENU LABEL EduSlax Grafis KDE
KERNEL /boot/vmlinuz
APPEND initrd=/boot/initrd.gz ramdisk_size=6666 root=/dev/ram0 rw autoexec=xconf;telinit~4 changes=/slax/

LABEL fresh
MENU LABEL EduSlax Fresh
KERNEL /boot/vmlinuz
APPEND initrd=/boot/initrd.gz ramdisk_size=6666 root=/dev/ram0 rw autoexec=xconf;telinit~4

LABEL cp2ram
MENU LABEL EduSlax Di RAM
KERNEL /boot/vmlinuz
APPEND initrd=/boot/initrd.gz ramdisk_size=6666 root=/dev/ram0 rw copy2ram autoexec=xconf;telinit~4

LABEL startx
MENU LABEL EduSlax Grafis VESA
KERNEL /boot/vmlinuz
APPEND initrd=/boot/initrd.gz ramdisk_size=6666 root=/dev/ram0 rw autoexec=telinit~4 changes=/slax/

LABEL slax
MENU LABEL Slax Mode Text
KERNEL /boot/vmlinuz
APPEND initrd=/boot/initrd.gz ramdisk_size=6666 root=/dev/ram0 rw changes=/slax/

LABEL pxe
MENU LABEL Slax Sebagai PXE server
KERNEL /boot/vmlinuz
APPEND initrd=/boot/initrd.gz ramdisk_size=6666 root=/dev/ram0 rw autoexec=/boot/pxelinux.cfg/start;/boot/pxelinux.cfg/web/start;xconf;telinit~4

LABEL memtest86
MENU LABEL Test RAM
KERNEL /boot/mt86p

Setelah kita mengedit file slax.cfg kemudian kita merubah file gambar untuk boot. Pertama hapuslah terlebih dahulu gambar slax.png yang ada pada folder slax. Kemudian dengan menggunakan editor grafis yang ada rubahlah ukuran gambar yang anda inginkan menjadi 640X480 pixel dan save as dengan nama slax dan menggunakan extensi .png simpanlah pada folder boot.
Setelah selesai bukalah command promp yang ada pada windows dengan cara mengetik perintah cmd pada RUN. Setelah terbuka masuklah pada folder slax yang telah anda copy tadi misal d:\slaxku\slax\. Kemudian jalankan perintah make_iso.bat “nama file iso linux yang ingin anda buat” misalkan “d:\slaxku\slax\make_iso.bat d:\eduslax.iso”, kemudian enter. Tunggulah beberapa saat hingga file slax anda selesai dibuat. Setelah itu file slax dengan boot yang anda inginkan telah selesai dibuat.

Pada tahun 1969 Ken Thompson dan Dennis Ritchie (yang juga developer bahasa C), para peneliti di AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX, cikL BkL Sri GNU/Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar karena merupakan sistem operasi pertama yang dibuat bukan oleh hardware maker. Selain itu juga source codenya dibuat dengan bahasa C, sehingga mempermudahkan pemindahannya ke berbagai platform. Dalam waktu singkat UNIX berkembang dengan pesat dan kemudian terpecah menjadi dua aliran yaitu: UNIX yang dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T.

Setelah itu mulai banyak perusahaan yang ikut melibatkan diri, yang kemudian mengakibatkan persaingan yang melibatkan banyak perusahaan. Mereka berusaha untuk memegang kontrol dalam bidang sistem operasi. Persaingan ini kemudian menyebabkan kesadaran akan adanya standarisasi. Dari sini lahirlah proyek POSIX yang dimotori oleh IEEE (Then Institute of Electrical and Electronics Enginers). Proyek ini bertujuan menetapkan spesifikasi standar UNIX. Walaupun demikian standarisasi ini tidak meredakan persaingan karena sejak saat itu telah muncul berbagai jenis UNIX.

Salah satu dari jenis UNIX adalah MINIX yang dibuat oleh A.S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan. Source Code MINIX inilah yang oleh Linus Trovalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinski pada waktu itu, kemudian dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang gratis, yang source code nya bisa diakses oleh sembarang orang. Sistem operasi ini kemudian diberi nama GNU/Linux. Dalam membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool dari Free Foundation Software yang berlisensi GNU. Untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang utuh, dia kemudian memasukan program-program yang juga berlisensi GNU.

buat 3 textbox dan 2 comand button
buat module



list form

Option Explicit

Private Sub Command1_Click()
Text2 = EncryptText(Text1, "gila")
End Sub

Private Sub Command2_Click()
Text3 = DecryptText(Text2, "gila")
End Sub

Private Sub Command3_Click()
Unload Me

End Sub

list module

Option Explicit

#Const CASE_SENSITIVE_PASSWORD = False

'Encrypt text
Public Function EncryptText(strText As String, ByVal strPwd As String) As String
Dim i As Integer, c As Integer
Dim strBuff As String

#If Not CASE_SENSITIVE_PASSWORD Then

'Convert password to upper case
'if not case-sensitive
strPwd = UCase$(strPwd)

#End If

'Encrypt string
If Len(strPwd) Then
For i = 1 To Len(strText)
c = Asc(Mid$(strText, i, 1))
c = c + Asc(Mid$(strPwd, (i Mod Len(strPwd)) + 1, 1))
strBuff = strBuff & Chr$(c And &HFF)
Next i
Else
strBuff = strText
End If
EncryptText = strBuff
End Function

Public Function DecryptText(strText As String, ByVal strPwd As String)
Dim i As Integer, c As Integer
Dim strBuff As String

#If Not CASE_SENSITIVE_PASSWORD Then

'Convert password to upper case
'if not case-sensitive
strPwd = UCase$(strPwd)

#End If

'Decrypt string
If Len(strPwd) Then
For i = 1 To Len(strText)
c = Asc(Mid$(strText, i, 1))
c = c - Asc(Mid$(strPwd, (i Mod Len(strPwd)) + 1, 1))
strBuff = strBuff & Chr$(c And &HFF)
Next i
Else
strBuff = strText
End If
DecryptText = strBuff
End Function

Membuat Form Bergetar
-Buat Form baru
-Pada Project Form Tuliskan list program berikut:

Private Sub Vibrate(frm As Form, rScale As Integer, Times As Integer)
Dim Lft As Long, Tp As Long
Dim i
Lft = frm.Left
Tp = frm.Top
For i = 1 To Times
frm.Move Lft + Sgn(rScale)
Pause 20
frm.Move Lft + rScale
Pause 20
frm.Move Lft, Tp + Sgn(rScale), frm.Width, frm.Height
Pause 20
frm.Move Lft, Tp + rScale, frm.Width, frm.Height
Pause 20
Next i
End Sub

Private Sub Pause(ms)
Dim secs
Dim g
secs = ms / 1000
g = Timer
Do While Timer - g < secs
DoEvents
Loop
End Sub

Private Sub Form_Activate()
Vibrate Me, 100, 20
End Sub